Friday, May 20, 2011

ASEPSIS DAN ANTISEPSIS

ASEPSIS DAN ANTISEPSIS

Factor kepekaan tubuh sangat mempengaruhi suatu operasi. Insidens dan tingkat keparahan infeksi suatu luka berhubungan langsung dengan status bakteriologi dari fasilitas pengobatan serta perawatan dengan prinsip-prinsip dasar tindakan asepsis dan antisepsis.

Pecegahan terhadap luka operasi melibatkan baik tindakan asepsis dan antisepsis maupun tindakan khusus dalam persiapan operasi.

Sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat/ bahan mnjadi bebas kuman.

Asepsis adalah merupakan keadaan bebas hama/ bakteri

Antisepsis adalah tindakan untuk membebas-hamakan suatu bahan. Alat ataupun ruangan terhadap bakteri/ kuman pathogen untuk mencegah sepsis.

Sepsis adalah suatu keadaan masuknya bakteri ke dalam aliran darah.

Cara sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara

1. Tanpa tekanan berupa pemanasan basah, pemanasan kering dan ‘flamber’

2. Dengan tekanan yaitu dengan menggunakan system otoklat

Kimiawi . cara sterilisasi kimiawi dilakukan dengan menggunakan tablet formalin, gas etilen oksida, larutan aniseptik.

Radiasi yaitu dengan menggunakan sinar X dan sinar UV.

Pemanasan basah dengan temperature > 100 C selama 15-30 menit. Alat-alat yang direbus harus dalam keadaan bersih dan seluruh alat harus terendam dalam air. Cara ini dignakan untuk mensterilkan: instrument operasi terutama yang terbuat dari logam, kateter karet dan logam, alat –alat dari plastic atau kaca tahan panas, kain kasa dan tuffer yang akan digunakan.

Pemanasan kering, pemanasan kering dilakukan tanpa pengaturan tekanan udara secara khusus. Disini digunakan oven, dengan temperature 170 C (160-180C) dalam waktu 1-2 jam.

Cara ini dignakan untuk mensterilkan alat bedah ( pisau dan gunting dibungkus kain agar tidak tumpul), kaca tahan panas(pyrex), kasa ,doek,laken, jas operasi.

Flamber berarti membakar dengan spritus atau alcohol 96%. Bahan bakar harus cukup untuk member nyala minimum selama 5 menit. Cara ini mudah dikerjakan, cepat dan cocok dalam keadaan darurat, dan sterilitasnya terjamin. Alat yang dibakar harus dalam keadaan bersih dan kering dan tempat membakar sebaiknya alumunium atau wadah yang terbuat dari logam tahan karat. Cara ini jangan sering digunakan pada alat dari logam karena alat akan berubah warna dan rusak, gunting dan pisau juga akan mudah tumpul.

Autoklaf dilakukan dengan memasak dengan uap bertekanan 750 mmHg dan temperature 120 C. waktu dapat dipersingkat dengan menaikkan tekanan atau temperature. Dengan cara ini dalam tempo 13 menit spora dan bakteri akan mati. Digunakan unuk mensterilkan kain kasa, doek, laken operasi dan jas operasi.

Yang telah dibungkus kasa dimasukkan ke dalam wadah atau tempat yang tertutup rapat minimum selama 24 jam. Dipakai untuk mensterilkan sarung tangan operasi, kateter balon, kasa dan pembalut.

Gas etilen oksida , cairan ini dapat membunuh spora, bakteri serta virus dan jamur pathogen. Sifatnya toksik dan mudah terbakar. Cara ini baik untk alat tak tahan panas. Dipakai untuk mensterilkan alat endoskopi, alat yang terbuat dari karet, gunting dan mata pisau operasi.

Larutan antiseptic dilakukan dengan cara membilas atau merendam alat-alat dengan lartan terebut. Larutan antiseptic digunakan untuk mensterilkan alat bedah, alat-alat yang tajam, kateter dan korentang.

Radiasi, digunakan unuk mensterilkan tabung suntik plastic, sarung tangan, kateter, infus set, selang sonde dan kamar operasi.

No comments:

Post a Comment