Saturday, November 19, 2011

Rokok dan Remaja


Rokok adalah produk yang berbahaya dan bersifat menimbulkan ketergantungan (adiktif). Karena di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 jenis memiliki sifat karsinogenik atau dapat menimbulkan kanker. Zat-zat yang berbahaya yang terdapat di dalam rokok diantaranya adalah Tar, Karbon Monoksida, Sianida, formalin ,arsen,Nitrosamin dll.

Efek rokok sangat membahayakan bagi tubuh akibat dari berbagai bahan kimia yang terkandung di dalam rokok, jadi ketika kita merokok sama saja kita memasukkan bahan berbahaya ke dalam tubuh.adapun beberapa penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah seperti penyakit jantung koroner, gangguan reproduksi, pneumonia,kanker tenggorokan, kanker lambung,kanker paru dan sebagainya.

Akan tetapi akibat dari nikotin yang terkandung di dalam rokok menyebabkan perokok merasa ketagihan dan sulit berhenti meski mengetahui bahaya merokok. Akibat ketagihan jika seseorang perokok berhenti merokok maka akan dirasakan gelisah, keringat dingin, lemas, tidak mau beraktifitas,kemudian ketika merokok kembali apabila nikotin kembali merangsang otak maka perokok akan merasakan gairah kembali,senang dan bisa kembali berkonsentrasi. Inilah penyebab perokok untuk sulit berhenti merokok meskipun sudah ada niat untuk berhenti.

Bertambahnya perokok setiap tahunnya sangat dikhawatirkan sekali, terlebih pada generasi muda bangsa ini. Karena perokok pemula lebih banyak pada usia remaja.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2001 dan 2004 terdapat persentase kenaikan jumlah perokok baik pada kalangan dewasa maupun remaja bahkan anak2 sekalipun. Dan kenaikan yang paling berarti terdapat pada jumlah perokok perempuan baik anak-anak dan dewasa serata perokok remaja. Pada tahun 2001 jumlah perokok perempuan berjumlah 1,3 % dan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2004 yaitu 3,5 kali lipat sebanyak 4,5 %. Kemudian untuk perempuan remaja usia 15-19 tahun pada tahun 2001 berjumlah 0,2% menjadi 1,9 % pada tahun 2004 yaitu meningkat 9,5 kali. Sedangkan untuk perokok anak-anak usia 5-9 tahun pada 2001 sebanayak 0,4% menjadi 1,8% pada tahun 2004 yakni meningkat lebih dari 4 kali lipat.

Rokok dan Remaja

Penyebab semakin meningkatnya jumlah perokok adalah salah satunya akibat gencarnya iklan rokok yang menggambarkan seolah-olah perokok adalah seorang yang tangguh, yang mampu menghadapi tantangan, iklan rokok juga membangun image bahwa perokok lebih kelihatan jantan dan lebih disukai oleh wanita.gencarnya iklan rokok yang bisa-bisa mengeluarkan dana buat iklan miliyaran rupiah adalah salah satu penyebab semakin meningkatnya jumlah perokok. Klo kita perhatikan memang iklan rokok lebih bagus dan menarik dibanding dengan iklan produk lain.

Iklan rokok bukan hanya bertebaran disudut-sudut jalan bahkan iklan rokok langsung masuk menuju kampus-kampus untuk promosi, sasarannya jelas adalah para mahasiswa yang nota benenya sebagai kaum terpelajar generasi penerus. Rokok juga masuk melalui beasiswanya kepada mahasiswa dan siswa-siswa di sekolah.

Remaja juga seringkali terpengaruh teman sebaya untuk memulai menghisap rokok, desakan dari teman-teman sebaya agar lebih bisa diterima dalam pergaulan dan kelompok mereka sangat mempenagruhi remaja. Sering juga anak-anak yang tidak merokok di olok-olok oleh kawan-kawannya yang merokok, dibilang bancilah, gak gaul, dan akhirnya dikucilkan dari pergaualan teman-teman sebayanya. Hal seperti ini jika seorang anak tidak memiliki imunitas yang baik terhadap pengaruh buruk kawan-kawannya maka ia akhirnya juga akan memilih untuk merokok.

Bahaya Rokok pada Remaja

Bahaya rokok pada remaja adalah timbulnya beberapa penyakit seperti gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta rokok juga bisa menyebabkan seorang anak menjadi lebih nekad untuk menggunakan obat-obat terlarang lainnya seperti narkoba.

Masalah yang ditimbulkan akibat Bahaya Merokok

1. Fungsi paru-paru seorang perokok lebih rendah dan mudah terserang penyakit pernafasan dan berbagai infeksi paru

2. Merokok bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke akibat dari penyumbatan pembuluh darah

3. Merokok dapat menghambat pertumbuhan paru bagi anak-anak

4. Merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh bahkan bagi yang aktif berolah raga

5. Merokok pada usia dini menyebabkan resiko terjadinya kanker paru lebih besar

6. Merokok pada usia dini akan menyebabkan kecanduan yang akhirnya menambah jumlah perokok aktif.

Cara Melindungi Remaja dari rokok

1. Berikan pengetahuan dan pendidikan tentang bahaya rokok kepada anak-anak sejak dini

2. Berikan pendidikan agama yang kuat kepada anak, karena dalam agama rokok merupakan hal yang haram bagi sebagian besar ulama, karena merokok bersifat menghambur-hamburkan uang dan merusak kesehatan.

3. Sekolahkan anak pada sekolah-sekolah yang memang dengan tegas memberikan perhatian terhadap bahaya rokok.

4. Berikan contoh yang baik terhadap anak, misalkan dengan tidak ada anggota keluarga yang merokok.

5. Berikan dorongan terhadap anak agar aktif mengikuti kegiatan-kegiatan positif di sekolah, misalnya ikut Rohis, Pramuka, Pecinta alam dan ekskul lainnya

6. Berikan gambaran yang jelas terhadap masa depan mereka nantinya

7. Jelaskan kepada anak bahwa merokok adalah hal yang mahal, bantu anak untuk menghitung besarnya pengeluaran yang diakibatkan merokok dalam seminggu, sebulan dan bahkan setahun.

8. Apabila anak terlanjur merokok, tanyakan kepada mereka baik-baik kenapa mereka merokok, cari akar masalahnya dan bijaklah dalam menyelesaikannya.

Ayo katakan tidak untuk Rokok!!!

Tuesday, May 24, 2011

Inersia Uteri

Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebih pada ibu dan anak.

Distosia secara harfiah didefinisikan sebagai persalinan sulit yang ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat.

Sebab-sebab distosia dapat dibagi dalam 3 golongan besar :

  1. Kelainan tenaga (atau kelainan his). His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya dapat menyebabkan bahwa rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat diatasi, sehingga persalinan mengalami hambatan atau kemacetan.
  2. Kelainan janin. Persalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetan karena kelainan dalam letak atau bentuk janin.
  3. Kelainan jalan lahir. Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan persalinan atau menyebabkan kemacetannya.

Ad 1. Distosia karena kelainan tenaga (his)

Distosia karena kelainan tenaga (his) adalah his yang tidak normal, baik kekuatan maupun sifatnya, sehingga menghambat kelancaran persalinan.

Kelainan his terutama ditemukan pada primigravida, khususnya pada primigravida tua. Pada multipara lebih banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri. Satu sebab yang penting dalam kelainan his, khususnya inersia uteri, ialah apabila bagian bawah janin tidak berhubungan rapat dengan segmen bawah uterus misalnya pada kelainan letak janin atau disproporsi sefalopelvik. Peregangan rahim yang berlebihan pada kehamilan ganda maupun hidramnion juga dapat merupakan penyebab dari inersia uteri yang murni.

Jenis-jenis kelainan his :

Inersia uteri

Disini his bersifat biasa dalam arti bahwa fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu daripada bagian-bagian lain, peranan fundus tetap menonjol. Kelainanya terletak dalam hal kontraksi uterus lebih aman, singkat dan jarang daripada biasa.

Inersia uteri dibagi atas 2 keadaan :

1). Inersia uteri primer. Kelemahan his timbu;l sejak permulaan persalinan.

2). Inersia uteri skunder. Kelemahan his yang timbul setelah adanya his yang kuat, teratur dan dalam waktu yang lama.

Diagnosis inersia uteri memerlukan pengalaman dan pengawasan yang teliti terhadap persalinan. Pada fase laten diagnosis akan lebih sulit, tetapi bila sebelumnya telah ada kontraksi (his) yang kuat dan lama, maka diagnosis inersia uteri sekunder lebih mudah.

Inersia uteri menyebabkan persalinan akan berlangsung lama dengan akibat-akibatnya terhadap ibu dan janin

Penanganan :

Periksa keadaan serviks, presentasi dan posisi janin, turunya bagian terbawah janin dan keadaan panggul. Kemudian buat rencana untuk menentukan sika dan tindakan yang akan dikerjakan, misalnya pada letak kepala.

1) Berikan oksitosin drips 5-10 satuan dalam 500 cc dekstrosa 5 % dimulai dengan 12 tetes per menit, dinaikkan setiap 10-15 menit sampai 40-50 tetes per menit. Maksud pemberian oksitosin adalah supaya serviks dapat membuka.

2) Pemberian oksistosin tidak usah terus menerus, sebab bila tidak memperkuat his setelah pemberian lama, hentikan dulu dan ibu dianjurkan istirahat.

3) Bila inersia disertai dengan disproporsi sefalopelvis maka sebaiknya dilakukan seksio sesarea.

4) Bila semula his kuat tetapi kemudian terjadi inersia uteri skunder, ibu lemah dan partus telah berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan 181 jam pada multi, tidak ada gunanya memberikan oksitosin drips; sebaiknya partus segera diselesaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan indikasi obtetrik lainnya (ekstraksi vakum atau forcep, atau seksio sesarea)

Tetania uteri.

Adalah his yang terlampau kuat dan terlampau sering sehingga tidak ada relaksasi rahim. His yang terlampau kuat dan terlampau efisien menyebabkan persalinan selesai dalam waktu singkat. Partus yang sudah selesai kurang dari 3 jam dnamakan partus presipitatus: sifat his normal, tonus otot diluar his juga biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. Akibatnya dapat terjadi perlukaan luas pada jalan lahir, khususnya serviks uteri, vagina, dan perineum, pada bayi dapat terjadi perdarahan intrakranial.

Penanganan :

1). Berikan obat seperti morfin, luminal, dsb, asal janin tidak akan lahir dalam waktu dekat (4-6 jam) kemudian.

2). Bila ada tanda-tanda obstruksi, persalinan harus segera diselesaikan dengan seksio sesarea.

3). Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan karena janin lahir tiba-tibadan cepat.

Incoordinate uterine action

Di sini sifat hius berubah-ubah, tonus otot uterus meningkat juga diluar his, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antara kontraksi dan bagian-bagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan apalagi pengeluaran janin.

Penanganan :

1).Untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tonus otot,m berikan obat-obat penghilang sakit dan penenang (sedatif dan analgetik) seperti morfifn, petidin dan valium

2). Apabila persalinan sudah berlangsung lama dan berlarut-laru, seleaikan partus menggunakan hasil pemeriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi vakum, forsep, atau seksio sesarea.

Ad.2. Kelainan janin

Abnormalitas pad presentasi, posisi atau perkembangan janin

w Presentasi bokong

w Presentasi muka

w Presentasi dahi

w Presentasi puncak

w Letak lintang

w Presentasi majemuk

w Makrosomia feetalis

w Hidrosefalus

w Perut bayi yang besar penyebab distosia (distensi hebat vesika urinaria, pembesaran ginjal dan hati)

w Kembar siam

Ad.3. Kelainan jalan lahir

Distosia akibat kesempitan panggul

1. Kesempitan pintu atas panggul, pintu atas panggul dikatakan sempit jika ukuran konjugata vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm.

2. Kesempitan panggul tengah, bila jumlah diameter interspinarum ditambah diameter sagitalis posterior £13,5 cm (normalnya 10,5 +5 cm =15,5 cm )

3. Kesempitan pintu bawah panggul, diartikan jika distansia intertuberum £ 8 cm.

4. Kesempitan panggul umum, mencakup adanya riwayat fraktur tulang panggul, poliomielitis, kifoskoliosis, wanita yang bertubuh kecil, dan dismorfik, pelvik kifosis.

Abnormalitas pada jalan lahir yang bukan tulang panggul :

  1. abnormalitas vulva ( atresia vulva, inflamasi vulva, tumor dekat vulva)
  2. abnormalitas vagina (atresia vagina, seeptum longitudinalis vagina, striktur anuler)
  3. abnormalitas serviks (atresia dan stenosis serviks, Ca serviks)
  4. Kelainan letak uterus (antefleksi, retrofleksi, mioma uteri, mioma serviks)
  5. Tumor ovarium (jinak atau ganas)

Induksi persalinan


Induksi persalinan adalah usaha agar persalinan mulai berlangsung sebelum atau sesudah kehamilan cukup bulan dengan jalan merangsang timbulnya his (Israr, 2009).

Indikasi induksi antara lain: hamil post term (lebih dari 42 minggu), ketuban pecah dini, janin mati dalam kandungan, preeklamsi berat yang tidak membaik. Kontra indikasi induksi dibagi dua yaitu; absolute: disproporsi kepala panggul, plasenta previa totalis / letak rendah di belakang, gawat janin, uterus cacat (pasca seksio caesarea yang tidak diketahui jenisnya) dan relativ: grandemultigravida, kelainan letak presentasi, overdistensi uterus, presentasi bokong murni, pasca seksio caesarea kurang dari 2 tahun (Chuningham, 2005).

Induksi persalinan akan berhasil bila memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut:

a) Kehamilan aterm

a) Ukuran panggul normal

b) Tak ada CPD

c) Janin dalam presentasi kepala

d) Servik telah matang (portio lunak, mulai mendatar dan sudah mulai membuka) (Israr, 2009)

Induksi partus menurut Mochtar (1998) ada berbagai cara antara lain :

a) Cara Kimiawi

(1) Oksitosin drip: kemasan yang dipakai adalah pitosin dan sintosinon, pemberiannya dapat dapat secara suntikan intra muskuler, intravena dan infus tetes. Yang paling baik dan aman adalah pemberian infus tetes (drip) karena dapat diatur dan diawasi.

Efek kerjanya :

(a) Kandung kemih dan rektum terlebih dahulu dikosongkan

(b) Ke dalam 500 cc dektrosa 5% dimasukkan 5 satuan oksitosin dan diberikan per infus dengan kecepatan pertama 10 tetes per menit.

(c) Kecepatan dapat dinaikkan 5 tetes setiap 15 menit sampai tetes maksimal 40-60 tetes per menit.

(d) Oksitosin drip akan lebih berhasil bila nilai pelviks di atas 5 dan dilakukan amniotomi.

(2) Injeksi larutan hipertonik intra-amnial. Cara ini biasanya dilakukan pada kehamilan di atas 16 minggu di mana rahim sudah cukup besar. Secara transuterin atau amniosentesis, ke dalam kantong amnion (yang sebelumnya cairan amnionnya telah dikeluarkan dahulu) kemudian dimasukkan larutan garam hipertonik dan larutan gula hipertonik (larutan garam 20% atau larutan glukosa 50%) sebagai iritan pada amnion dengan harapan akan terjadi his. Sebaiknya diberikan oksitosin drip yaitu: 10-20 satuan oksitosin dalam 500 cc dektrosa 5% dengan tetesan 15 sampai 25 tetes per menit. Penderita diobservasi baik-baik.

(3) Pemberian prostaglandin. Prostaglandin dapat merangsang otot-otot polos termasuk juga otot-otot rahim. Prostaglandin yang spesifik untuk merangsang otot rahim ialah PGE2 dan PGS2 alpha. Untuk induksi persalinan prostaglandin dapat diberikan secara intravena, oral, vaginal, rektal dan intra amnion. Pada kehamilan aterm, induksi persalinan dengan prostaglandin cukup efektif. Pengaruh sampingan dari pemberian prostaglandin ialah mual, muntah, diare (Wiknjosastro, 2006).

b) Cara Mekanis

Menurut Mochtar (1998) induksi secara mekanis adalah sebagai berikut :

(1) Melepas selaput ketuban stripping of the membrane jari yang dapat masuk ke dalam kanalis servikalis selaput ketuban yang melekat dilepaskan dari dinding uterus sekitar ostium uteri internum. Cara ini akan lebih berhasil bila serviks sudah terbuka dan kepala dan lepasnya ketuban maka selaput ini akan lebih menonjol yang akan merangsang timbulnya his dan terbukanya serviks.

(2) Memecahkan ketuban (amniotiomi). Hendaknya ketuban baru dipecahkan kalau memenuhi syarat sebagai berikut :

(a) Serviks sudah matang atau skor pelviks di atas 5.

(b) Pembukaan kira-kira 4-5 cm

(c) Kepala sudah memasuki pintu atas panggul. Biasanya setelah 1-2 jam pemecahan ketuban diharapkan his akan timbul dan menjadi lebih kuat.

(3) Dilatasi serviks uteri. Dilatasi serviks uteri dapat dikerjakan dengan memakai gagang laminaria, atau dilatator (busi) hegar.

(4) Accauchement farce.

(a) Kalau bagian terbawah janin adalah kaki, mata kaki ini di ikat dengan kain kasa steril yang melalui kontrol dan di beri beban.

(b) Bila bagian terbawah janin adalah kepala, maka kulit kepala di jepit dengan cunzim. Muzeuk yang dikemudian diikat dengan kain kasa melalui katrol di beri beban.

c) Cara kombinasi kimiawi dan mekanis

Adalah memakai cara kombinasi antara cara kimiawi diikuti dengan pemberian oksitosin drip atau pemecahan ketuban dengan pemberian prostaglandin per oral dan sebagainya.

Pada umumnya cara kombinasi akan berhasil kalau induksi partus gagal sedangkan ketuban sudah pecah pembukaan serviks tidak memenuhi syarat untuk pertolongan operatif pervaginam, satu-satunya jalan adalah mengakhiri kehamilan dengan seksio caesarea.

Skor Pelvis Menurut Bishop

Skor Bishop

0

1

2

3

Dilatasi serviks

Pembukaan konsistensi

Posisi janin

Posisi serviks

<1

>4

Keras

-3

Posterior

1-2

2-4

sedang

-2

Central

2-4

1-2

lunak

-1

Anterior

>4

<1

+1, +2

Sumber : Magowan, 2005

Menurut Rustam (1998), komplikasi induksi persalinan adalah :

a) Terhadap Ibu

(1) Kegagalan induksi.

(2) Kelelahan ibu dan krisis emosional.

(3) Inersia uteri partus lama.

(4) Tetania uteri (tamultous lebar) yang dapat menyebabkan solusio plasenta, ruptura uteri dan laserasi jalan lahir lainnya.

(5) Infeksi intra uterin.

b) Terhadap janin

(1) Trauma pada janin oleh tindakan.

(2) Prolapsus tali pusat.

(3) Infeksi intrapartal pada janin

Friday, May 20, 2011

ASEPSIS DAN ANTISEPSIS

ASEPSIS DAN ANTISEPSIS

Factor kepekaan tubuh sangat mempengaruhi suatu operasi. Insidens dan tingkat keparahan infeksi suatu luka berhubungan langsung dengan status bakteriologi dari fasilitas pengobatan serta perawatan dengan prinsip-prinsip dasar tindakan asepsis dan antisepsis.

Pecegahan terhadap luka operasi melibatkan baik tindakan asepsis dan antisepsis maupun tindakan khusus dalam persiapan operasi.

Sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat/ bahan mnjadi bebas kuman.

Asepsis adalah merupakan keadaan bebas hama/ bakteri

Antisepsis adalah tindakan untuk membebas-hamakan suatu bahan. Alat ataupun ruangan terhadap bakteri/ kuman pathogen untuk mencegah sepsis.

Sepsis adalah suatu keadaan masuknya bakteri ke dalam aliran darah.

Cara sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara

1. Tanpa tekanan berupa pemanasan basah, pemanasan kering dan ‘flamber’

2. Dengan tekanan yaitu dengan menggunakan system otoklat

Kimiawi . cara sterilisasi kimiawi dilakukan dengan menggunakan tablet formalin, gas etilen oksida, larutan aniseptik.

Radiasi yaitu dengan menggunakan sinar X dan sinar UV.

Pemanasan basah dengan temperature > 100 C selama 15-30 menit. Alat-alat yang direbus harus dalam keadaan bersih dan seluruh alat harus terendam dalam air. Cara ini dignakan untuk mensterilkan: instrument operasi terutama yang terbuat dari logam, kateter karet dan logam, alat –alat dari plastic atau kaca tahan panas, kain kasa dan tuffer yang akan digunakan.

Pemanasan kering, pemanasan kering dilakukan tanpa pengaturan tekanan udara secara khusus. Disini digunakan oven, dengan temperature 170 C (160-180C) dalam waktu 1-2 jam.

Cara ini dignakan untuk mensterilkan alat bedah ( pisau dan gunting dibungkus kain agar tidak tumpul), kaca tahan panas(pyrex), kasa ,doek,laken, jas operasi.

Flamber berarti membakar dengan spritus atau alcohol 96%. Bahan bakar harus cukup untuk member nyala minimum selama 5 menit. Cara ini mudah dikerjakan, cepat dan cocok dalam keadaan darurat, dan sterilitasnya terjamin. Alat yang dibakar harus dalam keadaan bersih dan kering dan tempat membakar sebaiknya alumunium atau wadah yang terbuat dari logam tahan karat. Cara ini jangan sering digunakan pada alat dari logam karena alat akan berubah warna dan rusak, gunting dan pisau juga akan mudah tumpul.

Autoklaf dilakukan dengan memasak dengan uap bertekanan 750 mmHg dan temperature 120 C. waktu dapat dipersingkat dengan menaikkan tekanan atau temperature. Dengan cara ini dalam tempo 13 menit spora dan bakteri akan mati. Digunakan unuk mensterilkan kain kasa, doek, laken operasi dan jas operasi.

Yang telah dibungkus kasa dimasukkan ke dalam wadah atau tempat yang tertutup rapat minimum selama 24 jam. Dipakai untuk mensterilkan sarung tangan operasi, kateter balon, kasa dan pembalut.

Gas etilen oksida , cairan ini dapat membunuh spora, bakteri serta virus dan jamur pathogen. Sifatnya toksik dan mudah terbakar. Cara ini baik untk alat tak tahan panas. Dipakai untuk mensterilkan alat endoskopi, alat yang terbuat dari karet, gunting dan mata pisau operasi.

Larutan antiseptic dilakukan dengan cara membilas atau merendam alat-alat dengan lartan terebut. Larutan antiseptic digunakan untuk mensterilkan alat bedah, alat-alat yang tajam, kateter dan korentang.

Radiasi, digunakan unuk mensterilkan tabung suntik plastic, sarung tangan, kateter, infus set, selang sonde dan kamar operasi.

Sunday, May 15, 2011

Ilmuan Islam Perintis Pengobatan Penyakit Jiwa

Peradaban Barat kerap mengklaim bahwa Philipe Pinel (1793) merupakan orang pertama yang memperkenalkan metode penyembuhan penyakit jiwa. Tak cuma itu, Barat juga menyatakan rumah sakit jiwa (RSJ) pertama di dunia adalah Vienna’s Narrenturm yang dibangun pada tahun 1784. Benarkah klaim peradaban Barat itu?

penyakit jiwaKlaim itu tentu sangat tak berdasar. Sebab, jauh sebelum Barat mengenal metode penyembuhan penyakit jiwa berikut tempat perawatannya, pada abad ke-8 M di Kota Baghdad. Menurut Syed Ibrahim B PhD dalam bukunya berjudul “Islamic Medicine: 1000 years ahead of its times”,mengatakan, rumah sakit jiwa atau insane asylums telah didirikan para dokter dan psikolog Islam beberapa abad sebelum peradaban Barat menemukannya. Hampir semua kota besar di dunia Islam pada era keemasan telah memiliki rumah sakit jiwa. Selain di Baghdad ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah insane asylum juga terdapat di kota Fes, Maroko. Selain itu, rumah sakit jiwa juga sudah berdiri di Kairo, Mesir pada tahun 800 M. Pada abad ke-13 M, kota Damaskus dan Aleppo juga telah memiliki rumah sakit jiwa.

Mari kita bandingkan dengan Inggris. Negara terkemuka di Eropa itu baru membuka rumah sakit jiwa pada t1831 M. Rumah sakit jiwa pertama di negeri Ratu Elizabeth itu adalah Middlesex County Asylum yang terletak di Hanwell sebelah barat London. Pemerintah Inggris membuka rumah sakit jiwa setelah mendapat desakan dari Middlesex County Court Judges. Setelah itu Inggris mengeluarkan Madhouse Act 1828 M.

Lalu bagaimana peradaban Islam mulai mengembangkan pengobatan kesehatan jiwa? Menurut Syed Ibrahim, berbeda dengan para dokter Kristen di abad pertengahan yang mendasarkan sakit jiwa pada penjelasan yang takhayul, dokter Muslim justru lebih bersifat rasional.

Para dokter Muslim mengkaji justru melakukan kajian klinis terhadap pasien-pasien yang menderita sakit jiwa. Tak heran jika para dokter Muslim berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dalam bidang ini. Mereka berhasil menemukan psikiatri dan pengobatannya berupa psikoterapi dan pembinaa moral bagi penderita sakit jiwa.

”Selain itu, para dokter dan psikolog Muslim juga mampu menemukan bentuk pengobatan modern bagi penderita sakit jiwa seperti, mandi pengbatan dengan obat, musik terapi dan terapi jabatan,” papar Syed Ibrahim.

Konsep kesehatan mental atau al-tibb al-ruhani pertama kali diperkenalkan dunia kedokteran Islam oleh seorang dokter dari Persia bernama Abu Zayd Ahmed ibnu Sahl al-Balkhi (850-934). Dalam kitabnya berjudul Masalih al-Abdan wa al-Anfus (Makanan untuk Tubuh dan Jiwa), al-Balkhi berhasil menghubungkan penyakit antara tubuh dan jiwa. Ia biasa menggunakan istilah al-Tibb al-Ruhani untuk menjelaskan keseharan spritual dan kesehatan psikologi.

Sedangkan untuk kesehatan mental dia kerap menggunakan istilah Tibb al-Qalb . Ia pun sangat terkenal dengan teori yang dicetuskannya tentang kesehatan jiwa yang berhubungan dengan tubuh. Menurut dia, gangguan atau penyakit pikiran sangat berhubungan dengan kesehatan badan. Jika jiwa sakit, maka tubuh pun tak akan bisa menikmati hidup dan itu bisa menimbulkan penyakit kejiwaan, tutur al-Balkhi.

Menurut al-Balkhi, badan dan jiwa bisa sehat dan bisa pula sakit. Inilah yang disebut keseimbangan dan ketidakseimbangan. Dia menulis bahwa ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan rasa sakit di badan. Sedangkan, ketidakseimbangan dalam jiwa dapat mencipatakan kemarahan, kegelisahan, kesedihan, dan gejala-gejala yang berhubungan dengan kejiwaan lainnya.

Dia juga mengungkapkan dua macam penyebab depresi. Menurut dia, depresi bisa disebabkan alasan yang diketahui, seperti mengalami kegagalan atau kehilangan. Ini bisa disembuhkan secara psikologis. Kedua, depresi bisa terjadi oleh alasan-alasan yang tak diketahui, kemukinan disebabkan alasan psikologis. Tipe kedua ini bisa disembuhkan melalui pemeriksaan ilmu kedokteran.

khazanah-rabu1Selain al-Balkhi, peradaban Islam juga memiliki dokter kejiwaan bernama Ali ibnu Sahl Rabban al-Tabari. Lewat kitab Firdous al-Hikmah yang ditulisnya pada abad ke-9 M, dia telah mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa. Al-Tabari menekankan kuatnya hubungan antara psikologi dengan kedokteran. Menurut dia, untuk mengobati pasien gangguan jiwa membutuhkan konseling dan dan psikoterapi. Al-Tabari menjelaskan, pasien kerap kali mengalami sakit karena imajinasi atau keyakinan yang sesat. Untuk mengobatinya, kata al-Tabari, dapat dilakukan melalui ”konseling bijak”. Terapi ini bisa dilakukan oleh seorang dokter yang cerdas dan punya humor yang tinggi. Caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya.

Melalui kitab yang ditulisnya yakni El-Mansuri dan Al-Hawi , dokter Muslim legendaris al-Razi juga telah berhasil mengungkapkan definisi symptoms (gejala) dan perawatannya untuk menangani sakit mental dan masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental.

Al-Razi juga tercatat sebagai dokter atau psikolog pertama yang membuka ruang psikiatri di sebuah rumah sakit di Kota Baghdad. Pemikir Muslim lainnya di masa keemasan Islam yang turut menyumbangkan pemikirannya untuk pengobatan penyakit kejiwaan adalah Al-Farabi. Ilmuwan termasyhur ini secara khusus menulis risalah terkait psikologi sosial dan berhubungan dengan studi kesadaran.

Selain itu, Ibnu Zuhr, alias Avenzoar juga telah berhasil mengungkap penyakit syaraf secara akurat. Ibnu Zuhr juga telah memberi sumbangan yang berarti bagi neuropharmakology modern. Yang tak kalah penting lagi, Ibnu Rusyd atau Averroes ilmuwan Muslim termasyhur – telah mencetuskan adanya penyakit Parkinson’s.

Sejarawan Francis Bacon menyebut Al-Haitham sebagai ilmuwan yang meletakkan dasar-dasar psychophysics dan psikologi eksperimental. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukannya, Bacon merasa yakin bahwa Al-Haitham adalah sarjana pertama yang berhasil menggabungkan fisika dengan psikologi, dibandingkan Fechner yang baru menulis Elements of Psychophysics pada tahun 1860 M. Begitulah, kedokteran dan psikologi Islam mengembangkan pengobatan penyakit jiwa. heri ruslan


Utang Budi Kedokteran Modern

Kontribusi umat Islam bagi peradaban manusia adalah fakta yang tak terbantahkan. Para sejarawan sains Barat dalam sebuah konferensi mengakui bahwa dunia kedokteran modern berutang begitu banyak terhadap para ilmuwan Muslim di era keemasan Islam. Betapa tidak, dokter Muslim di era kekhalifahan merupakan perintis diagnosis dan penyembuhan beragam penyakit.

Dr Emilie Savage-Smith dari St Cross College di Oxford mengungkapkan, Islam adalah peradaban pertama yang memiliki rumah sakit. Menurut dia, rumah sakit pertama di dunia dibangun Kekhalifahan Abbasiyah di kota Baghdad, Irak sekitar tahun 800 M. ”Rumah sakit yang berdiri di Baghdad itu lebih mutakhir dibandingkan rumah sakit di Eropa Barat yang dibangun beberapa abad setelahnya,” papar Savage-Smith seperti dikutip Independent.

Savage-Smith mengungkapkan, rumah sakit (RS) Islam terbesar di zaman keemasan dibangun di Mesir dan Suriah pada abad ke-12 dan 13 M. Pada masa itu, RS Islam sudah menerapkan sistem perawatan pasien berdasarkan penyakitnya. Menurut Savage-Smith, pembangunan sebuah sistem rumah sakit yang begitu luas merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam peradaban Islam pada abad pertengahan.

”Peradaban Islam pada abad ke-10 M untuk pertama kalinya memperkenalkan sistem pendidikan kedokteran secara langsung di rumah sakit,” papar Savage-Smith. Ia pun mengagumi Islam yang mengajarkan umatnya untuk merawat seluruh jenis penyakit tanpa memandang status ekonomi pasiennya.

Menurut dia, rumah sakit Islam pada era kejayaannya terbuka bagi semua; laki-laki, perempuan, warga sipil, militer, kaya, miskin, Muslim dan non-Muslim. Pada masa itu, kata Savage-Smith, rumah sakit memiliki beragam fungsi yakni sebagai; pusat perawatan kesehatan, rumah penyembuhan bagi pasien yang sedang dalam tahap pemulihan dari sakit atau kecelakaan.

Selain itu, ungkap Savage-Smith, peradaban Islam juga sudah memiliki rumah sakit jiwa atau insane asylum. Menurut dia, masyarakat Muslim juga tercacat sebagai yang pertama mendirikan dan memiliki rumah sakit jiwa. Rumah sakit pada era keemasan Islam juga berfungsi sebagai tempat perawatan para manusia lanjut usia (manula) yang keluarganya kurang beruntung.

Smith-Savage menuturkan, para dokter Muslim menguasai dunia kedokteran berkat upaya penerjemahan terhadap karya-karya kedokteran Yunani klasik. Tak cuma menerjemahkan, namun para dokter Muslim pun mengembangkan, menemukan serta menulis buku-buku kedokteran.

Para dokter Muslim pun berhasil menemukan sejumlah penyakit, cara pengobatan hingga penyembuhannya. Menurut Smith-Savage, dokter Muslim telah mampu menjelaskan beragam jenis penyakit infeksi seperti cacar air. Selain itu, kedokteran Islam juga menemukan penyakit yang sebelumnya tak diketahui manusia, seperti kataraks. Bahkan, kedokteran Islam juga telah berhasil melakukan operasi atau bedah.

Peradaban Barat pun belajar dan mengembangkan hasil penemuan dan penelitian di bidang kedokteran. Tanpa kontribusi kedokteran Islam, boleh jadi dunia Barat tak akan menguasai ilmu kedokteran seperti saat ini. hri/taq

sumber ini

Ibnu Al- Nafis, Bapak Fisiologi Sirkulasi


Dunia kedokteran modern mendapuknya sebagai ahli fisiologi terhebat di era keemasan Islam pada abad ke-13 M. Dialah dokter pertama di muka bumi yang mampu merumuskan dasar-dasar sirkulasi lewat temuannya tentang sirkulasi dalam paru-paru, sirkulasi jantung, dan kapiler. Sebuah pencapaian yang prestisius dan luar biasa itu ditorehkan seorang dokter Muslim bernama Ibnu Al-Nafis. Berkat jasanya yang sangat bernilai itulah, Ibnu Al-Nafis dianugerahi gelar sebagai ‘Bapak Fisiologi Sirkulasi’. Prestasi dan pencapaian gemilang yang ditorehkannya pada abad ke-13 M itu telah mematahkan klaim Barat yang selama beberapa abad menyatakan bahwa Sir William Harvey dari Kent, Inggris yang hidup di abad ke-16 M, sebagai pencetus teori sirkulasi paru-paru.

Jejak prestasi yang ditorehkan Al-Nafsi dalam bidang kedokteran khususnya ilmu fisologi pada era kejayaan Islam itu baru terungkap pada abad ke-20. Dunia kedokteran pun dibuat terperangah dan takjub oleh pencapaian dokter Muslim itu. Adalah fisikawan berkebangsaan Mesir, Muhyo Al- Deen Altawi yang berhasil menguak kiprah Al-Nafsi lewat risalah berjudul Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Prussia, Berlin, Jerman.

Kontribusi Al-Nafis dalam dunia kedokteran tak hanya di bidang fisiologi. Ia juga dikenal sebagai dokter yang menyokong kedokteran ekperimental, postmortem otopsi, serta bedah manusia. Sejarah juga mencatat Al-Nafis sebagai dokter pertama yang menjelaskan konsep metabolisme. Tak heran bila dia lalu mengembangkan aliran kedokteran Nafsian tentang sistem anatomi, fisiologi, psikologi, dan pulsologi.

Aliran Nafsian yang diciptakannya itu bertujuan untuk menggantikan doktrindoktrin kedokteran yang dicetuskan pendahulunya yakni Ibnu Sina alias Avicena dan Galen – seorang dokter Yunani. Al- Nafis menilai banyak teori yang dikemukakan kedua dokter termasyhur itu keliru. Antara lain tentang denyut, tulang, otot, panca indera, perut, terusan empedu, dan anatomi tubuh lainnya.

Guna meluruskan teori dan doktrin kedok teran yang dianggapnya keliru itu, Al- Nafsi lalu menggambar diagram yang melukiskan bagian-bagian tubuh yang berbeda dalam sistem fisiologi (kefaalan) yang dikembangkannya. Karya Al-Nafis dalam bidang kedokteran dituliskannya dalam kitab Sharh al-Adwiya al-Murakkaba, komentar Al-Nafis terhadap kitab karya Ibnu Sina yang berjudul Canon of Medicine. Ia juga menulis kitab Com mentary on Anatomy in Avicenna’s Canon pada tahun 1242 M.

Selain memberi kontribusi yang begitu besar dalam bidang kedokteran, Al-Nafis yang juga dikenal sebagai ilmuwan serbabisa itu turut berjasa mengembangkan ilmu keislaman. Al-Nafis berhasil menulis sebuah metodelogi hadits yang memperkenalkan sebuh klasifikasi ilmu hadits yang lebih rasional dan logis. Al-Nafis pun dikenal sebagai seorang sastrawan. Ia menulis Theologus Autodidactu salah satu novel filosofis pertama dalam khazanah karya sastra Arab pertama.

Lalu bagaimana sebenarnya jejak hidup sang dokter kondang itu? Sejatinya, Al- Nafis memiliki nama lengkap Ala al-Din Abu al-Hassan Ali ibn Abi-Hazm Al-Qarshi Al-Dimashqi. Selain dikenal sebagai dokter, Al-Nafis juga merupakan pakar anatomi, fisiologi, bedah, ophtamologi, penghafal Alquran, ahli hadits, ahli hukum, novelis, sosiolog, sastrawan, astronomi, ahli bahasa, dan sejawaran.

Al-Nafis terlahir pada tahun 1213 M di Damaskus, Suriah. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Rumah Sakit Al- Nuri Damaskus. Ia menguasai beragam ilmu pengetahuan, karena semasa remaja dan muda menimba banyak ilmu. Ketika berusia 23 tahun, Al-Nafis memutuskan hijrah ke Kairo, Mesir. Ia memulai karirnya sebagai seorang dokter di Rumah Sakit Al-Nassri dan Rumah sakit Al- Man souri. Di rumah sakit itulah, dia men jadi dokter kepala.

Setelah enam tahun mengabdikan diri dua rumah sakit di kota Kairo itu, pada 1242 M, Al-Nafis mempublikasikan karyanya yang berjudul The Commentary on Anatomy in Avicenna’s Canon. Dalam kitab itulah, ia berhasil mengungkapkan penemuannya dalam anatomi manusia. Pe ne muannya yang paling penting adalah mengenai sirkulasi paru-paru dan jantung.

Menginjak usia 31 tahun, Al-Nafis kembali menyelesaikan karyanya yang lain yang berjudul The Comprehensive Book on Medicine. Kitab itu sudah dipublikasikan dalam 43 volume pada tahun 1243 M – 1444 M. Selama lebih dari satu dasawarsa berikutnya, Al-Nafis berhasil menyelesaikan karyanya di bidang kedokteran hampir 300 volume. Namun, dia hanya mempublikasikan 80 volume.

Sejarah mencatat The Comprehensive Book on Medicine merupakan ensiklopedia kedokteran terbesar di zamannya. Pencapaian luar biasa yang ditorehkan Al-Nafis ketika itu dihasilkan dalam situasi politik yang tak menentu. Pasalnya, ketika itu umat Islam di Mesir tengah menghadapi ancaman Perang Salib dan invasi bangsa Mongol.

Setelah Hulagu Khan bersama pasukan bar-barnya meluluh-lantakan kota metropolis intelektual dunia, Baghdad pada tahun 1258, setahun kemudian tentara Mongol men caplok Suriah. Untunglah, keberingasan Mongol tak sampai ke Mesir. Pada tahun 1960, kekusaan Mongol dari Suriah berhasil diusir Sultan Mesir, Baibars, setelah memenangkan pertempuaran Ain Jalut. Sejak tahun 1260 M hingga tahun 1277 M, Ibnu Nafis mengabdikan diri menjadi dokter pribadi Sultan Baibars.

Sebagai seorang penghafal Alquran dan ahli hadits, Al-Nafis memiliki latar belakang keagamaan yang begitu kuat. Ia ternya ta seorang Muslim Sunni ortodoks. Alnafis merupakan seorang sarjana di Sekolah Fikih Syafi’i. Dalam bidang filasafat, dokter serba bisa itu juga menulis beberapa karyanya. Selain mengabdikan diri sebagai dokter, Al-Nafis pun mengajarkan Alquran dan Hadists.

Sang ilmuwan besar itu tutup usia pada 17 Desember 1288 atau 11 Dzulqaidah 687 H. Di akhir hayatnya, Al-Nafis menyumbangkan rumah, perpustakaan dan klinik yang dimilikinya kepada Rumah Sakit Masuriyah agar digunakan bagi kepentingan masyarakat.

Al-Nafis tentang Sirkulasi Paru-paru dan Jantung

Inilah pencapaian yang berhasil dicapai Ibnu Al-Nafis dalam bidang fisiologi yang mengguncangkan itu. Pada abad ke-13 M, dia telah mengungkapkan penemuan pentingnya. Dalam kitab yang ditulisnya, Al-Nafis berujar, ‘’Da rah dari kamar ka nan jantung harus me nuju bagian kiri jantung, namun tak ada bagian apapun yang menjem batani kedua bilik itu. Sekat tipis pada jantung tidak berlubang.

Al-Nafis pun menambahkan, ‘’Dan bukan seperti apa yang dipikirkan Galen, tak ada poripori tersembunyi di dalam jantung. Darah dari bilik kanan harus melewati vena arteriosa (arteri paru-paru) menuju paru-paru, menyebar, berbaur dengan udara, lalu menuju arteria venosa (vena paru-paru) dan menuju bilik kiri jantung dan bentuk ini merupakan spirit vital.’‘

Selain itu, Al-Nafis secara tegas me nga takan, ‘’Jantung hanya memiliki dua kamar. Dan antara dua bagian itu sungguh tidak saling terbuka. Dan, pembedahan juga membuktikan kebohongan yang mereka ungkapkan. Sekat antara dua bilik jantung lebih tipis dari apapun. Keuntungan yang didapat dengan adanya sekat ini adalah, darah pada bilik kanan dengan mudah menuju paru-paru, bercampur dengan udara di dalam paru-paru, kemudian didorong menuju ar te ria venosa ke bilik kiri dari dua bilik jantung…”

Mengenai anatomi paruparu, Ibnu Al-Nafis menulis:’‘Paru-paru terdiri dari banyak bagian, pertama adalah bronkus, kedua adalah cabangcabang arteria venosa, dan ketiga adalah cabang-cabang vena arteriosa. Keti ganya terhubung oleh jaringan daging yang berongga.’‘

Pengakuan Dunia untuk Sang Dokter

George Sarton, bapak sejarah Sains mengakui bahwa penemuan sirkulasi paru-paru yang dicapai Ibnu Al-Nafis sangat penting artinya bagi dunia kedokteran. ‘’Jika kebenaran teori Ibnu Al-Nafis terbukti, maka dia harus diakui sebagai salah seorang dokter yang telah memberi pengaruh terhadap William Harvey. Ibnu Al-Nafis adalah seorang ahli fisiologi terhebat di abad pertengahan,’‘ ungkap Sarton tanpa tedeng aling-aling.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan Max Meyrholf, seorang ahli sejarah yang meneliti jejak kedokteran di dunia Arab. Meyrholf pun berkata, ‘’Kita telah melihat bahwa Ibnu Al-Nafis telah mengungkapkan penampakan sa luran antara dua jenis pembuluh paru-paru.’‘ Penemuan yang mengguncang itu, papar dia, ditemukan tiga abad sebelum Realdo Colombo (wafat 1559 M) – dokter Barat — mencetuskannya.

Dalam William Osler Medal EssayEdward Coppola pun sepakat bahwa Ibnu Al-Nafs adalah penemu sirkulasi paru-paru. Dalam esai itu, Coppola berkata, ‘’Teori sirkulasi paru-paru yang telah ditemukan Ibnu Al-Nafis pada abad ke-13 M sungguh tak dapat terlupakan. Berabad-abad setelah kematiannya, hasil investigasi anatomi yang dilakukannya telah banyak memberi pengaruh terhadap Realdo Colombo dan Valverde.’‘

Malah, Encarta Encyclopedia 2003 secara tegas mematahkan klaim Barat yang selama berabad-abad mengklaim William Harvey se bagai pencetus teori sirkulasi paru-paru. Beri kut ini pernyataan Encarta Encyclope dia: ’‘Ib nu Al- Nafis begitu termasyhur lewat tulisan-tu lis annya tentang fisilogi dan kedokteran. Kitab yang di tulisnya, Sharh Tashrih Al-Qanunmam pu men jelaskan sirkulasi paru-paru be berapa abad sebelum dokter Inggris, William Harver menjelaskan sirkulasi darah pada tahun 1628 M.’‘

Sementara itu, Joseph Schacht, mengungkapkan bahwa teori-terori yang diungkapkan Ibnu Al-Nafis begitu berpengaruh terhadap dokter-dokter di Barat. Selain itu, dia juga memuji Al-Nafis yang mampu melontarkan kritik terhadap Ibnu Sina dan Galen. Al-Nafis mampu mendirikan aliran kedokteran Nafsian dengan membuat penambahan bagian-bagian anatomi manusia. ‘’Kemungkinan Colombo telah mendalami teori-teori Ibnu Al-Nafis,’‘ papar Schacht.

Ahli sejarah lainnya, Taj al-Din al-Subki (wafat 1370 M ) dan Ibnu Qadi Shuhba pun mengakui kehebatan Al-Nafsi. Menurut keduanya, tak pernah ada dokter di dunia ini yang seperti Al-Nafis. ‘’Sebagian orang mengatakan tak ada lagi dokter yang hebat setelah Ibnu Sina selain Ibnu Al-Nafis. Namun, sebagian menyatakan bahwa Al-Nafis lebih baik dari Ibnu Sina,’‘ papar keduanya. Begitulah dunia mengakui dedikasi dan keberhasilan sang dokter agung itu.(kbh) SuaraMedia.Com