Thursday, May 12, 2011

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Segera setelah bayi lahir :
• Cegah kehilangan panas
Letakkan bayi terlentang di bawah ala pemancar panas dan keringkan bayi dari air ketuban. Singkirkan kain pengering yang basah.
• Membuka jalan nafas
Dimulai dengan meletakkan bayi dalam posisi yang benar dan menghisap lender bayi tergantung ada tidaknya mekonium dalam cairan ketuban. Kalau cairan ketuban idak bercampur mekonium , penghisap lendir cukup dari mulut dan hidung saja. Bila terdapat mekonium diperlukan penghisap langsung dari trakea dan lamanya penghisap tidak boleh lebih dari 5 detik.
• Menilai bayi

Upaya resusitasi tergantung dari keadaan bayi. Perhatikan pernafasan, frekuensi jantung serta warna kulit bayi untuk menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi lebih lanjut.

PENATALAKSANAAN BAYI ASFIKSIA SETELAH RESUSITASI

A. Bayi tanpa depresi pernafasan
- Rawat di ruang perawatan transisi untuk observasi lebih lanjut selama 2 jam
- Jika selama observasi tidak ada masalah, selanjutnya bayi dirawat bersama ibunya diruang rawat gabung
- ASI diberikan dalam ½ jam pertama, kemudian ASI diberikan untuk kedua kalinya sebelum usia 6 jam. Pemberian ASI selanjutnya adalah semau bayi /on demand atau pada siang hari setiap 2-3 jam dan setiap 3-4 jam pada malam hari.

B. Bayi resiko Tinggi
- Rawat di perawatan intensif (perinatologi patologi)
- Mempertahankan kelembaban dan suhu optimal bayi dengan rawat incubator
- Berikan O2 jika ada tanda-anda hipoksia
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memenuhi kebutuhan dan mencegah hipoglikemi
o Infuse glukosa 5-10% dengan NaHCO3 (3,7%/7,5%) perbandingan 4:1 kecepatan dibago rata dalam 24 jam , mikrodrips
o Untuk mencegah bahaya hipokalsemia, berikan kalsium glukonas 10 % 50-100mg/kgBB/24 jam IV pelan-pelan
- Jika BB lebih dari 4000 gr maka periksa GDR bayi tersebut
- Jika Apgar skor kurang dari 5 maka inj, CA Glukonas 0,5 cc/kgBB
- Observasi ketat tanda-tanda vital ( BJA, respirasi, suhu tubuh, vaskularisasi, warna kulit dan tekanan darah)
- Periksa laboratorium sebelum tindakan
o Astrup/ analisa gas darah
o Dekstrostik
o Pemeriksaan darah rutin
o Bilirubin jika ada ikterus. Bila hasilnya tinggi, lengkapi pemeriksaan Coombs test (direk dan indirek), golongan darah dan Rh serta pemeriksaan penyebab ikterus patologi
o Foto torak, jika ada tanda2 distres pernapasan
o Pemeriksaan lain atas indikasi

No comments:

Post a Comment