Friday, December 3, 2010

PRINSIP DASAR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PRINSIP DASAR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
MATERI P3K BULAN SABIT MERAH REMAJA


DEFENISI
Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:
1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.
2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban.
DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.
Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.
a. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap tergesa-gesa dalam memberikan pertolongan dan jangan panik. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
b. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Bersikap Tenang dan Cekatan
Tenangkan pikiran dan serangkan kepada Allah SWT untuk melakukan setiap tindakan. Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan dari kecelakaan dan jangan memperparah kesakitan
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Perhatikan jalan nafas korban, longgarkan pakaian dan berikan ruang yang bisa mencukupi untuk menerima oksigen, pasien jangan dikerumuni. Jika tersedia oksigen tabung berikan oksigen. Periksa terus denyut nadi pasien.Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan resusitasi jantung paru.
4. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda syok
Pasien syok ditandai dengan denyut nadi yang semakin cepat dan halus bahkan tidak teraba, tekanan darah yang semakin turun, korban semakin sesak, keringan dingin. Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalam keadaan setengah sadar, korban dimiringkan. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut.hati-hati dalam memindahkan dan mengangkat korban yang mengalami cedera kepala dan luka leher, Karena ketidak hati-hatian kita bisa menimbulkan lematian pada korban Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7. Segera bawa ke Rumah Sakit.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.
Obat-obat dan Peralatan P3K
Obat-obat P3K yang harus tersedia di ruang UKS sekolah atau di saat bepergian kegiatan alam terbuka seperti berkemah, mendaki gunung, rekreasi dll. Sebaiknya kita menyiapkan dan membawa peralatan dan obat-obat ini, karena kita tidak bisa memprediksi hal-hal yang akan terjadi di lapangan.
1. Kapas steril
2. Kassa steril berbagai ukuran
3. Pembalut segitiga (Mitella)
4. Pembalut Gulung
5. Plester
6. Bidai
7. Gunting
8. Pinset
9. Sabun
10. Senter
11. Buku catatan
12. Daftar no telpon darurat
13. Daftar obat dan perlengkapan
14. Buku Pedoman P3K
15. Alkohol 70%
16. H2O2
17. Betadin
18. Rivanol
19. Thermometer
20. Paracetamol
21. Asam mefenamat
22. CTM
23. Deksamethason
24. Hydrokortison salf
25. Antasida
26. Tetes mata
27. Obat diare
28. Domperidone atau metoklopramid
29. Antibiotic salaf
30. Obat gosok
31. Calamine lotion

Semoga bermamfaat buat adek-adek BSMR dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan. Care for life!

Salam kemanusiaan!!!

3 comments: